JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak
pihak menilai bahwa jalannya penerapan kurikulum baru pada tahun 2013
di lapangan akan terseok. Pasalnya, persiapan perubahan kurikulum yang
dikabarkan telah dilakukan sejak 2010 tidak menyentuh guru sama sekali.
Padahal guru merupakan ujung tombak dari implementasi kurikulum ini.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim mengatakan bahwa ada waktu sekitar enam bulan pelatihan komprehensif terhadap guru yang ada di seluruh Indonesia untuk mengenal kurikulum 2013 agar implementasi di lapangan kepada anak didiknya dapat berjalan dengan lancar.
"Kami sudah siapkan pelatihan bagi para guru agar mampu menjalankan kurikulum baru pada 2013 ini dengan baik," kata Musliar saat dihubungi, Kamis (29/11/2012).
Tidak hanya itu, pelatihan yang didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) beberapa waktu lalu juga akan dijadikan wadah untuk membina para guru agar mampu memahami konsep kurikulum 2013. Dengan demikian, saat penerapan kurikulum dilaksanakan tidak ada lagi kendala yang berakibat tidak tercapainya sasaran kurikulum baru ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat uji publik, para guru ini juga akan diberi ruang untuk berpendapat terkait kurikulum baru ini. Sehingga kurikulum yang diberlakukan pada tahun depan juga merupakan hasil dari urun rembug semua elemen masyarakat termasuk guru.
"Guru ini yang tahu bagaimana baiknya di lapangan. Mereka yang akan melakukannya. Jadi mereka harus paham benar. Jadi tentu saja, kami libatkan mereka dan kami persiapkan mereka dengan baik," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim mengatakan bahwa ada waktu sekitar enam bulan pelatihan komprehensif terhadap guru yang ada di seluruh Indonesia untuk mengenal kurikulum 2013 agar implementasi di lapangan kepada anak didiknya dapat berjalan dengan lancar.
"Kami sudah siapkan pelatihan bagi para guru agar mampu menjalankan kurikulum baru pada 2013 ini dengan baik," kata Musliar saat dihubungi, Kamis (29/11/2012).
Tidak hanya itu, pelatihan yang didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) beberapa waktu lalu juga akan dijadikan wadah untuk membina para guru agar mampu memahami konsep kurikulum 2013. Dengan demikian, saat penerapan kurikulum dilaksanakan tidak ada lagi kendala yang berakibat tidak tercapainya sasaran kurikulum baru ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat uji publik, para guru ini juga akan diberi ruang untuk berpendapat terkait kurikulum baru ini. Sehingga kurikulum yang diberlakukan pada tahun depan juga merupakan hasil dari urun rembug semua elemen masyarakat termasuk guru.
"Guru ini yang tahu bagaimana baiknya di lapangan. Mereka yang akan melakukannya. Jadi mereka harus paham benar. Jadi tentu saja, kami libatkan mereka dan kami persiapkan mereka dengan baik," tandasnya.