JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) akan memulai rangkaian uji publik terhadap
kurikulum baru yang akan diterapkan pada tahun 2013, Kamis (29/11/2012)
malam. Namun, kata sepakat tentang penerapan kurikulum ini ternyata
belum hadir di gedung rakyat.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi
PPP, Reni Marlinawati, menilai, perubahan kurikulum dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013 ini dinilai
tergesa-gesa. Dia mengaku khawatir bahwa kurikulum baru ini tak akan
bertahan lama karena terganjal implementasi.
"Rencana perubahan
kurikulum sekolah untuk 2013 nanti, menurut saya merupakan langkah yang
tergesa-gesa. Ini bukan perkara ringan. Masalah implementasi kurikulum
ini sudah dipikirkan belum. Guru harus disiapkan benar," kata Reni, saat
dihubungi, Kamis (29/11/2012).
Menurutnya, salah satu elemen
penting dalam implementasi kurikulum adalah guru. Oleh karena itu, guru
harus dipersiapkan dengan matang untuk memahami konsep kurikulum yang
akan diterapkan pada anak didiknya.
"Guru-guru di Indonesia ini
paling tidak harus diberi pembinaan untuk implementasi kurikulum ini
paling tidak selama tiga tahun," jelas Reni.
Beberapa waktu lalu,
pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Lody Paat
mengatakan bahwa permasalahan utama dalam pemberlakuan kurikulum baru
ini adalah implementasinya. Secara konsep, kurikulum baru ini memang
menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya.
"Tapi
saya jamin implementasinya tidak akan mulus karena persiapannya
terutama untuk para guru tidak dibekali pemahaman konsep yang matang,"
sumber : kompas.com
Kamis, 29 November 2012