JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan durasi belajar
dalam perubahan kurikulum ini masih dianggap wajar oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Dibandingkan negara lain, Indonesia memang
masih memenuhi kuota untuk menambah durasi belajar.
Anggota
Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Raihan Iskandar, mengatakan bahwa
penambahan durasi belajar untuk para peserta didik ini tidak perlu
dilakukan. Dengan durasi singkat, anak-anak juga tetap bisa belajar
optimal seperti yang dilakukan di Finlandia.
"Mendikbud sendiri
menyadari jumlah jam belajar di Finlandia lebih singkat dari pada di
Indonesia. Jadi tak masalahnya kita juga seperti itu," kata Raihan saat
dihubungi, Kamis (29/11/2012).
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa durasi singkat tersebut tetap harus diimbangi dengan kelompok mentoring atau
tutorial terhadap peserta didik. Hal ini cukup ampuh dilakukan di
Finlandia karena dapat dengan mudah menjangkau siswa yang kesulitan
belajar.
"Inilah yang menjadi salah satu faktor keberhasilan
pendidikan di sana. Metode mentoring ini sangat efektif daripada metode
tatap muka di kelas," jelas Raihan.
Metode mentoring ini
dilakukan dengan pembagian siswa ke dalam kelompok belajar yang
beranggotakan sekitar 10-12 siswa dan seorang guru sebagai
fasilitatornya. Dengan demikian, hubungan guru dan murid terjalin lebih
baik dan lebih nyaman untuk belajar.
"Tingkat penyerapan ilmu,
nilai dan karakter siswa bisa lebih maksimal dibandingkan dengan metode
tatap muka di kelas," ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan hal senada bahwa
Finlandia memiliki durasi belajar tersingkat. Namun selepas sekolah
anak-anak tersebut didampingi seorang guru untuk mentoring atau
tutorial.
Hal ini berjalan lancar di Finlandia karena jumlah
populasi di sana tidak terlampau banyak. Kemudian perbandingan antara
jumlah siswa dengan guru seimbang sehingga metode mentoring ini bisa
diterapkan dan terus berjalan.
"Di Indonesia ini, jumlah siswanya
banyak. Gurunya masih banyak yang kurang. Tapi kami segera cari solusi.
Metode tutorial juga bisa dijadikan pilihan tapi bukan untuk saat ini,"
kata Nuh.
Kamis, 29 November 2012