REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Paramadina Anies
Baswedan menilai guru merupakan ujung tombak masalah pendidikan di
Indonesia, sebab edukasi merupakan proses interaksi antarmanusia.
"Jika kita memperhatikan kualitas, distribusi dan kesejahteraan guru,
saya rasa kita bisa menyelesaikan sebagian masalah pendidikan di
Indonesia," kata Anies dalam Diskusi Publik 'Nasionalisme dan Masa Depan
Pendidikan Kita' yang diadakan MAARIF Institute, di Gedung PP
Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (23/10) malam.
Dia mengatakan sistem pendidikan Indonesia saat ini belum memberikan
apresiasi khusus kepada guru, padahal apresiasi terhadap guru
mencerminkan bagaimana seseorang mengapresiasi masa depan bangsa.
Apresiasi terhadap guru, menurut Anies, tidak selalu harus berbicara
gaji, namun juga mengenai komponen pengembangan guru itu sendiri.
"Penanaman nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan yang sentralistik bisa terjadi apabila guru berkualitas," kata dia.
Selain itu, menurut dia, perlu juga dilihat pendidikan sisi
nonformal, yakni melalui orang tua. Anies menilai seringkali pendidikan
oleh orang tua dilupakan.
"Orang tua adalah pendidik yang penting, sehingga orang tua ini perlu dijangkau oleh sistem pendidikan kita.
Sekarang orang tua diundang datang ke sekolah biasanya untuk
sumbangan, padahal sudah waktunya diundang untuk bicara bersama-sama
mengenai pendidikan," beber dia.
Dia mengatakan pembicaraan antara sekolah dengan orang tua perlu
dilakukan sejak tahap sekolah dasar, sebab sekolah dasar memiliki
sebaran yang sangat luas.
Sementara itu masalah-masalah lain yang tidak kalah penting, menurut
dia, infrastruktur pendidikan yang saat ini masih belum mumpuni, serta
materi pendidikan sekolah dasar yang dinilai bertujuan menjadikan
masyarakat sebagai orang urban.
"Materi-materi di buku sekolah dasar selalu memakai contoh
gedung-gedung yang tinggi, sehingga dampaknya materi dan cara mengajar
berorientasi menjadikan anak didik sebagai masyarakat urban atau
masyarakat perkotaan. Padahal Indonesia ini bukan hanya penduduk urban,"
kata dia.
dikutip dari : republika.co.id