Jumat, 02 November 2012

JAKARTA, KOMPAS.com

0 komentar
       
 Perubahan kurikulum yang sedang dimatangkan tim pakar dan pemerintah menitikberatkan pembelajaran untuk penguasaan kompetensi.
Karena itu, pembelajaran dapat dikembangkan dengan pendekatan integratif dari berbagai mata pelajaran yang dibutuhkan guna mencapai kompetensi yang perlu dicapai siswa di setiap jenjang pendidikan."Kalau dulu, kan, pendekatan belajar siswa itu pada mata pelajaran. Nanti kita maunya pada kompetensi. Karena itu, harus dibuat jelas kompetensi untuk tiap jenjang dan berkesinambungan," kata Khairil Anwar Notodiputro, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (2/11/2012).
Khairil menjelaskan, dalam pembahasan kurikulum yang siap dilokakaryakan pada November ini, akan ada penyederhanaan. "Masih dibahas, penyederhanaannya itu bisa isi, mata pelajaran, atau kompetensi dasar. Sebab kurikulum yang ada sekarang ini dinilai sangat padat dan berat," kata Khairil.
Selain itu, perubahan kurikulum juga harus memastikan efektivitas pencapaian kompetensi-kompetensi tertentu yang semestinya dikuasai siswa. Dalam hal ini, peran guru menjadi penting untuk dapat mewujudkan pembelajaran secara aktif.
Menurut Khairil, perubahan kurikulum dilakukan sekaligus di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tinggi dengan tujuan untuk kesinambungan. "Harus dipetakan kompetensi tiap jenjang secara gradual. Karena itu, perubahan kurikulum yang dibahas menyeluruh," kata Khairil.
Adapun soal pelaksanaan kurikulum baru yang ditargetkan pada tahun ajaran baru 2013, Khairil mengakui sampai saat ini belum diputuskan tim. Implementasi kurikulum baru nanti bisa sebagian, keseluruhan, atau percontohan, diputuskan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi negara.
Kurikulum baru nanti sebagai pengendalian dari pusat yang minimal. Sekolah yang mampu untuk mengembangkan tetap bisa berkreasi sesuai kebutuhan sekolah.
Terkait kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), Khairil mengakui, memang implementasinya tidak seperti diharapkan. Kompetensi guru yang terbukti rendah sesuai hasil uji kompetensi guru menjadi kendala terbesar sekolah-sekolah tidak mampu mengembangkan KTSP di sekolahnya masing-masing.
sumber : kompas.com

Leave a Reply